Pages

Sabtu, 26 Juni 2010

Perokok Pasif Makin Mudah Terbunuh

Merokok
adalah buah dari gaya
hidup tidak sehat. Tapi
jika sakit karena
menghirup asap rokok
dari perokok sungguh
ironis. Kini makin banyak
bukti yang menemukan
perokok pasif makin
mudah terbunuh.
Perokok Pasif Makin
Mudah Terbunuh
Sakit karena merokok
adalah buah dari gaya
hidup tidak sehat. Tapi
jika sakit karena
menghirup asap rokok
dari perokok sungguh
ironis. Kini makin banyak
bukti yang menemukan
perokok pasif makin
mudah terbunuh.
Orang yang hanya
menghirup asap
tembakau alias perokok
pasif, bahkan dua kali
lebih mungkin meninggal
akibat penyakit jantung.
Sebelumnya juga sudah
banyak kasus perokok
pasif terkena kanker paru-
paru.
"Penemuan ini
menambah bukti yang
mengaitkan antara
perokok pasif lebih rentan
terhadap penyakit
kardiovaskular (jantung
dan stroke)," Dr Steven
Schroeder, Direktur
Smoking Cessation
Leadership Center dari
University of California,
San Francisco, seperti
dilansir dari ChinaDaily,
Jumat (25/6/2010).
Dalam studi tersebut Dr
Mark Hamer dari
Universitas College
London dan koleganya
menggunakan tes air liur
yang dapat mengukur
jumlah orang yang telah
menjadi perokok pasif.
Peneliti melakukan tes
terhadap 13.000 orang di
Inggris dan Skotlandia.
Penelitian kemudian terus
berlanjut selama rata-rata
delapan tahun, guna
mencatat partisipan yang
mengembangkan
penyakit jantung dan
meninggal.
Selama penelitian, 32 dari
sekitar 1.500 orang yang
tidak pernah merokok
tetapi terpapar asap rokok
tinggi dilaporkan
meninggal karena
penyakit jantung.
Dalam hasil studi yang
telah dipublikasikan dalam
Journal of America
College of Cardiology
edisi terbaru ini, tim
Hamer juga menemukan
bukti bahwa bekas asap
memicu peradangan
dalam tubuh, yang
dikenal sebagai faktor
risiko penyakit jantung.
"Meski mekanisme
biologis belum
sepenuhnya dipahami,
ada semakin banyak bukti
yang menunjukkan
bahwa paparan partikel
halus (seperti yang ada di
asap rokok), dapat
menyebabkan
peradangan yang ringan
hingga parah," ujar Dr C.
Arden Pope III, ekonom
dan epidemiologi
lingkungan di Brigham
Young University di
Provo, Utah.
(mer/ir)
Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar